Melihat bagaimana negara Sri Lanka yang jatuh ke dalam krisis dan akhirnya koleb dan dinyatakan bangkrut karena tidak bisa melunasi hutang-hutangnya, ada banyak pejabat yang ternyata adalah orang kaya yang ingin lepas dari tanggung jawab. Hal itu terlihat dari berita bahwa mereka banyak yang berusaha pergi ke luar negeri.
Dari hal ini kita bisa belajar bahwa memiliki jiwa bela negara bagi warga negara itu hal yang sangat penting. Bayangkan saja leluhur kita bahkan sampai kita itu lahir, tinggal dan besar di negara tersebut tapi kita malah pergi meninggalkannya ketika negara itu bangkrut? bagaimana nasib leluhur kita? bagaimana kita bercerita kepada anak cucu kita kelak? Apakah segitu inginnya menimbun harta di bumi sehingga menghilangkan harkat martabat sebagai manusia?
Menilik dari jatuhnya Sri Lanka, banyak pihak menyebutkan kalau hampir semua hal yang bersangkutan dengan perekonomian di negara tersebut adalah hasil import dari negara lain sehingga ketika negara pengekspor menghentikan eksport akhirnya negara Sri Lanka tidak bisa bertahan dan bangkrut.
Lalu, Bagaimanakah dengan kita?
Jujur saja sudah sejak duduk di bangku sekolah, saya sering mengamati pekerjaan orang-orang tua di setikar tempat tinggal. Ketika sudah SMA saya sering melihat bahwa banyak penemu yang malah dipenjara karena banyak yang katanya "AHLI" berpendapat bahwa hal yang mereka buat itu merugikan. Contohnya pembuat senpi di magelang (kalau masih ingat) pembuat TV, sampai yang terbaru adalah penemu pengobatan alternatif yang bisa menyembuhkan kanker (penemu nya dokter) tetapi malah di cabut izin prakteknya. Yang tidak kita mengerti adalah KENAPA hal yang seharusnya bisa memajukan bangsa hanya karena segelintir uang dan keuntungan sesaat mengobarkan semangat penemu? Lalu bagaimana para generasi penerus akan mensikapi hal ini? apakah pemikiran Penemu adalah musibah bagi diri mereka dan keluarga akan tertanam di pikiran kawula muda? Lalu sampai kapan hal ini akan bertahan? Kapan perubahan yang mengarah kepada kebangkita bangsa akan dimulai? Apakah hanya karena keuntungan dan kekuasaan belaka sampai menghancurkan pertumbuhan bangsa?
Ya begitulah para penguasa saat ini, seperti kata bung KARNO "perjuangan saya mudah karena melawan bangsa lain tetapi perjuangan selanjutnya akan sulit karena melawan bangsa sendiri" Kebodohan, Ambisi, Kekuasaan para pencari keuntungan sesaat memperburuk pertumbuhan bangsa kita ini. Jangan sampai kejadian Sri Lanka melanda negara kita juga. Lihatlah anak-anak Negeri ini yang masih muda tetapi mendapatkan nobel Internasional. Kemana mereka? Apa yang negara buat untuk memfasilitasi mereka agar berkarya di negeri ini? apakah mereka hanya menjadi pengangguran? atau mereka berkarya di negeri orang lain karena merasa lebih di hargai? ataukah diam di negeri ini tetapi mencari pundi-pundi keuangan yang justru tidak sesuai dengan keahlian mereka hanya karena ingin bertahan hidup?
Menyedihakan bukan?
Entahlah,. apa yang menjadi pikiran penguasa negeri ini. Bakat yang berjibun banyaknya tetapi kalah dengan orang yang tolol tapi kaya harta dan koneksi.
Haruskah kita lanjutkan tradisi yang tidak berguna ini? kalau terus berlanjut, lalu apa gunanya ada sekolah? Bukankah lembaga ini digagas untuk menemukan bakat agar supaya dapat memperjuangkan negeri ini ke arah yang lebih baik?
Lihatlah negara-negara yang maju itu! Mereka mempunya teroris, tetapi kebanyakan teroris tersebut mempunyai pemikiran untuk memajukan negara mereka hanya saja pemikiran yang berbeda. Tetapi lihatlah teroris di negeri ini. Mereka menghancurkan apa saja agar negara ini hancur bukan karena ingin maju. Dari hal yang buruk saja kita sudah kalah dalam berpikir.
Semoga kedepannya, para pemimpin negeri bisa mengambil keputusan yang bijak untuk menyikapi para jenius bangsa ini agar dapat berjuang bersama memajukan negeri tercinta ini.
Hidup Indonesia, Hidup Pahlawanku
ADS HERE !!!